Notification texts go here Contact Us Buy Now!

Subnetting Metode CIDR

| Apa itu Subnetting?

Subnetting adalah membagi jaringan (network) menjadi jaringan yang lebih kecil (subnetwork, disingkat subnet). Salah satu nilai dasar yang perlu diperhatikan dalam mebuat jaringan yang baik adalah optimal. Penggunaan IP adalah salah satu aspek yang perlu dioptimalkan, salah satu caranya adalah memakai ip sesuai kebutuhan dan membagi jaringan dalam kelompok-kelompok jaringan yang lebih kecil.

Sebelum mempelajari subneting teman-teman perlu memahami hal-hal dasar jaringan seperti,Networking Model dan IP Address (ipv4). Karena selain banyak istilah-istilah dasar yang harus diketahui, banyak pula materi atau konsep jaringan yang perlu dipahami. Sehingga teman-teman tidak bingung saat memahami penjelasan di materi subnetting ini.

Penerapan subnetting kurang-lebih seperti ini. Misalnya kita punya jaringan sekolah yang butuh ratusan komputer. Jika ratusan komputer tersebut terhubung dengan jaringan yang sama. Selain memberatkan traffic, manajemennya pun akan tercampur aduk.

Oleh karena itu kita perlu membaginya ke jaringan-jaringan yang berbeda berdasarkan ruangan atau sesuai tugasnya. Contohnya kita bagi jaringan sekolah tersebut menjadi beberapa jaringan misalnya : Guru, Tata Usaha, Perpusatakaan, Ruang Kelas.

Jika diilustrasikan dalam kehidupan nyata, subnetting seperti membuat gang-gang kecil sehingga memudahkan dalam pengiriman data ke tujuan.

Ada beberapa keuntungan membagi jaringan ke dalam subnet. 
  • Yang pertama, memudahkan manajemen. Dengan membagi jaringan kita bisa menerapkan aturan yang berbeda setiap subnetnya (sub-jaringan). Misalnya di Subnet Ruang Kelas tidak diberikan akses internet, hanya akses ke jaringan lokal saja. Sementara di perpustakaan diperbolehkan akses internet hanya saja dibatasi beberapa situs aja, dst.
  • Yang kedua meringankan traffic. Contoh kasusnya saat ada broadcast, jika jaringan tidak dibagi-bagi maka broadcast akan dikirim ke ratusan komputer. Sedangkan jika sudah dibagi-bagi ke dalam subnet, broadcastnya hanya dikirimkan ke beberapa atau puluhan komputer saja.

| Menghitung metode CIDR

Untuk penjelesan awal mengenai istilah-istilah berikut silakan baca Mengenal IP Address (ipv4). Disini kita akan belajar mencari Netmask, Network ID, Broadcast ID, dari sebuah IP mengunakan metode CIDR. CIDR (Classless Inter-Domain Routing) adalah metode alokasi IP Address tanpa diperngaruhi class ip. Jadi dengan CIDR, kita bisa menggunakan netmask di luar class IP tersebut. Misal IP Class A bisa menggunakan netmask IP class A, B, dan C. IP Class B bisa menggunakan netmask iIP Class B dan C. Sedangkan IP Class C hanya bisa mengunakan netmask IP Class C. Di materi IP Address (ipv4) sudah dijelaskan pembagian class dan netmask defaultnya. Atau bisa perhatikan tabel berikut.
Host Ke 2ⁿ Jumlah Host Subnetmask Prefix (/32-n)
2⁰ 1 255.255.255.255 /32
2 255.255.255.254 /31
4 255.255.255.252 /30
8 255.255.255.248 /29
2⁴ 16 255.255.255.240 /28
2⁵ 32 255.255.255.224 /27
2⁶ 64 255.255.255.192 /26
2⁷ 128 255.255.255.128 /25
2⁸ 256 255.255.255.0 /24
2⁹ 512 255.255.254.0 /23
2¹⁰ 1024 255.255.252.0 /22
2¹¹ 2048 255.255.248.0 /21
2¹² 4096 255.255.240.0 /20
2¹³ 8192 255.255.224.0 /19
2¹⁴ 16384 255.255.192.0 /18
2¹⁵ 32768 255.255.128.0 /17
2¹⁶ 65536 255.255.0.0 /16
2¹⁷ 131072 255.254.0.0 /15
2¹⁸ 262144 255.252.0.0 /14
2¹⁹ 524288 255.248.0.0 /13
2²⁰ 1048576 255.240.0.0 /12
2²¹ 2097152 255.224.0.0 /11
2²² 4194304 255.192.0.0 /10
2²³ 8388608 255.128.0.0 /9
2²⁴ 16777216 255.0.0.0 /8

Sekarang kita coba mencari data ip 192.168.16.0/26, berikut pertanyaan yang sering muncul dan rumusnya. Tapi kita harus tau netmasknya, karena ini nilai yang menentukan hasil perhitungan kita.

Subnetmask / Netmask : Bisa teman-teman lihat pada tabel diatas. Prefix /26 memiliki netmask 255.255.255.192
Catatan!!
Jika menggunakan netmask 255.255.255.XXX, Ubah oktet ke 4 menjadi biner.
Jika menggunakan netmask 255.255.XXX.XXX, Ubah oktet ke 3 dan 4 menjadi biner.
Jika menggunakan netmask 255.XXX.XXX.XXX, Ubah oktet ke 2, 3 dan 4 menjadi biner.
Jika menggunakan netmask XXX.XXX.XXX.XXX, Ubah oktet ke 1, 2, 3 dan 4 menjadi biner.
Dalam kasus di ini, kita menggunakan netmask 255.255.255.192 maka cukup mengubah oktet terakhir. Yaitu 192 = 11000000.x = jumlah angka 1 pada oktet yg kita ubah menjadi biner y = jumlah angka 0 pada oktet yg kita ubah menjadi biner 

1.Ada berapa subnet?
Catatan!!
Rumus : 2^x
Contoh :
2^2 = 4 Jadi, jumlah subnet yang bisa kita bentuk dari IP 192.168.16.0/26 adalah 4 subnet.

2.Berapa ip atau host per subnet?
Catatan!!
Rumus : 2^y - 2
Contoh :

2^6 - 2 = 62 Jadi, jumlah host per subnetnya adalah 62 host. Jika netmask yang digunakan 255.255.XXX.XXX, kamu cukup menghitung oktet ke 3 kemudian dikali dengan 256. Seperti ini 

contoh 172.16.0.0/22, subnetmasknya 255.255.252.0 atau 11111111.11111111.11111100.00000000.
Abaikan oktet 4, hitung saja bilangan binner di oktet 3. (2^2 x 256) - 2 = 1022 Demikian pula jika netmasknya 255.XXX.XXX.XXX, berarti dikali 256^2. Atau seperti ini 

contohnya : 10.0.0.0/14, subnetmasknya 255.252.0.0 atau 11111111.11111100.00000000.00000000. Abaikan oktet 3 dan 4, hitung saja bilangan binner di oktet 2. (2^2 x 256 x 256) - 2 = 262142

3.Blok size per subnet?
Catatan!!
Rumus : 256 - XXX

Contoh :
256 - 192 = 64 Jadi, ukuran block setiap subnetnya adalah 64. Ukuran subnet biasa sebut juga increment size, atau besar interval.

4.Network Address (Network ID) per subnet.
Catatan!!
Rumus : kelipatan interval/block size adalah network address.

Contoh : Tadi ukuran block sizenya adalah 64. Berarti network idnya dimulai dari 0, 64, 128, dan 192. Jika ditulis lengkap:

Subnet 1 :     192.168.16.0/26
Subnet 2 :   192.168.16.64/26
Subnet 3 : 192.168.16.128/26
Subnet 4 : 192.168.16.192/26

5.Broadcast Addres (Broadcast ID) per subnet.
Catatan!!
Rumus : Network ID subnet berikutnya dikurangi 1

Contoh :
Subnet 1 :   64-1 = 63
Subnet 2 : 128-1 = 127
Subnet 3 : 192-1 = 191
Subnet 4 : 256-1 = 255

Jika ditulis lengkap:Subnet 1 : 192.168.16.63/26
Subnet 2 : 192.168.16.127/26
Subnet 3 : 192.168.16.191/26
Subnet 4 : 192.168.16.255/26

6.Range host yang valid.
Catatan!!
Rumus : range di antara Network ID dan Broadcast ID.

Contoh : Subnet 1 misalnya networknya 192.168.16.0, sedangkan broadcastnya 192.168.16.63. Maka range host validnya adalah 192.168.16.1 - 192.168.16.62.

Subnet 1 : 192.168.16.1 - 192.168.16.62
Subnet 2 : 192.168.16.65 - 192.168.16.126
Subnet 3 : 192.168.16.129 - 192.168.16.190
Subnet 4 : 192.168.16.1 - 192.168.16.254

| Contoh Soal :

Tentukan Berapa Network, Broadcast, dan Range Valid Host dari 
IP Address : 200.100.100.50/27? Cara menghitungnya begini. 
Perhatikan konsep ini. Karena prefix /27 netmasknya :
11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224 

maka kita hanya perlu otak-atik oktet ke-4. Cari block sizenya (interval) terlebih dahulu. 256-224 = 32 Kemudian kita buat daftar Network ID-nya yaitu mulai dari 0 dan cari dimana letak angka oktet ke-4 yaitu 50. 

Berarti network idnya dimulai dari dan berada diantara angka berikut 0,32,64.128,dst. 

Jika kamu sudah menemukan dimana letak angka yang dicari yaitu 50, gak usah dilanjut sampai 256. :v Nah, angka 50 berada di antar 32 dan 64. Maka sudah bisa simpulkan dengan rumus mencari network dan broadcast yang dijelaskan sebelumnya.

Network   = 200.100.100.32/27
Broadcast = 200.100.100.63/27
Range IP   = 200.100.100.33 - 200.100.100.62

Selamat belajar… semoga bermanfaat

About the Author

An ordinary people

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.